Tuesday 11 October 2016

Pengertian Ekstraksi dan Macam – Macam Jenis Ekstraksi




Ekstraksi
Merupakan suatu proses penarikan senyawa dari tumbuh-tumbuhan, hewan dan lain-lain dengan menggunakan pelarut tertentu. Ekstraksi bisa dilakukan dengan berbagai metode yang sesuai dengan sifat dan tujuan ekstraksi. Pada proses ekstraksi dapat digunakan sampel dalam keadaan segar atau yang telah dikeringkan, tergantung pada sifat tumbuhan dan senyawa yang akan diisolasi. Penggunaan sampel segar lebih disukai karena penetrasi pelarut yang dig selama penyarian kedalam membran sel tumbuhan secara difusi akan berlangsung lebih cepat, selain itu juga mengurangi kemungkinan terbentuknya polimer berupa resin atau artefak lain yang dapat terbentuk selama proses pengeringan. Penggunaan sampel kering dapat mengurangi kadar air didalam sampel sehingga mencegah kemungkinan rusaknya senyawa akibat aktivitas anti mikroba.
Beberapa macam metode Ekstraksi :
1. Maserasi
Maserasi merupakan proses penyarian yang sederhana yaitu dengan cara merendam sampel dalam pelarut yang sesuai selama 3×5 hari.
Prinsip Maserasi :
Pelarut akan menembus ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif, sehingga akan larut karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam sel dengan yang di luar sel, maka senyawa kimia yang terpekat didesak ke luar. Peristiwa tersebut berulang sehingga terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan di luar sel dan di dalam sel. Kecuali dinyatakan lain, dilakukan dengan merendam 10 bagian simplisia atau campuran simplisia dengan derajat kehalusan tertentu, dimasukkan kedalam bejana. Tambahkan pelarut sebanyak 70 bagian sebagai penyari, tutup dan biarkan 3-5 hari pada tempat yang terlindung cahaya. Diaduk berulang- ulang serta diperas, cuci ampas dengan cairan penyari secukupnya, hingga didapatkan hasil maserasi sbyk 100 bagian. Pindahkan kedalam bejana tertutup dan biarkan ditempat sejuk terlindung dari cahaya selama 2 hari.
Keuntungan metoda maserasi :
Teknik pengerjaan dan alat yang digunakan sederhana serta dapat digunakan untuk mengekstraksi senyawa yang bersifat termolabil.
2. Sokletasi

Alat Sokletasi
Alat Sokletasi
Sokletasi adalah metode penyarian secara berulang- ulang senyawa bahan alam dengan menggunakan alat soklet. Sokletasi merupakan teknik penyarian dengan pelarut organik menggunakan alat soklet. Pada cara ini pelarut dan sampel ditempatkan secara terpisah.
Prinsip Sokletasi :
Prinsipnya adalah penyarian yang dilakukan berulang-ulang sehingga penyarian lebih sempurna dan pelarut yang digunakan relatif sedikit. Bila penyarian telah selesai maka pelarutnya dapat diuapkan kembali dan sisanya berupa ekstrak yang mengandung komponen kimia tertentu. Penyarian dihentikan bila pelarut yang turun melewati pipa kapiler tidak berwarna dan dapat diperiksa dengan pereaksi yang cocok.
Keuntungan metode sokletasi :
– Sampel terekstraksi secar sempurna, karena dilakukan berulang kali dan kontinu.
– Pelarut yang digunakan tidak akan habis, karena selalu didinginkan dengan kondenser dan dapat digunakan lagi setelah hasil isolasi dipisahkan.
– Proses ekstraksi lebih cepat (wkt nya singkat)
– Pelarut yang digunakan lebih sedikit.
Kelemahan Sokletasi :
– Tidak cocok untuk senyawa- senyawa yang tidak stabil terhadap panas (senyawa termobil), contoh : Beta karoten.
Cara mengetahui ekstrak telah sempurna atau saat sokletasi harus dihentikan adlh :
– Pelarutnya sudah bening atau tidak berwarna lagi
– Jika pelarut bening, maka diuji dengan meneteskan setetes pelarut pada kaca arloji dan biarkan menguap. Bila tidak ada lagi bercak noda, berarti sokletasi telah selesai.
– Untuk mengetahui senyawa hasil penyarian (kandungannya) , dapat dilakukan dengan tes identifikasi dengan menggunakan beberapa pereaksi.

No comments :

Post a Comment