Sunday 7 December 2014

.

Jika apa yang kita sampaikan
Terus tidak didengar.
Apa yang kita maksud tidak diacuhkan
Dan terus terulang.
Mengeluhpun hanya pada keadaan yang sama.
Masalah pun hanya pada kejadian yang itu itu saja.
Penat rasanya
Kenapa hanya pada bagian klimaks yang serupa.
Tak ada tau bagaimana posisi sebaiknya,
Hingga keluh tak terasa memuncak.
Bagian lelaah yang terus menerus terulang pada repetisi yang sama.
Tindakan seperti apa, yang akan baik untuk diperbaiki. Sehingga tidak berhak butuh sebuah tuntutan.
Lelaah dengan perasaan sendiri
Saat terus hanya ingin dimengerti
Setelah sekian penjelasan dihaturkan
Dan realita berkata begitu pahit
Tak ada upayany, hanya kata kata nya saja.
Bagian seperti apa yang dirindukan
Sehingga hati tak terus bergumam.
Tindakan yang layaknya seperti apa tergambarkan
Sehingga lepas dari rasa keluhan
Yang nyatanya hanya pada rasa yang terus sama.

posted from Bloggeroid

Monday 24 November 2014

Pantaskah, maaf gak bisa apa apa?

'Maaf gak bisa apa apa'
1 kalimat yang sangat gak pantas.
Kalo niat harusny mau berusaha
Kalo tulus yaa harusnya gak ada alasan 'aku gak bisa apa apa'
Kata kata itu bukannya alasan
Tapi kecaman.
Pedih kalo orang yang diharapkan hanya bilang 'gak bisa apa apa'
Padahal banyak cara yang bisa dilakukan.
Gak mungkin sikapnya hanya diam
Dan bilang maaf, tapi selanjutnya yaa bilang 'gak bisa apa apa'.
Orang yang gak mau ada usahanya
Orang yang gak bisa menunjukkan rasa empatinya, hanya bisa berkata kata
Orang yang bisa berkoar tapi tidak bekerja
Yaaa hingga kata katanya 'gak bisa apa apa'.
Sama sekali bukan alasan, orang peduli akan bertindak, bukan menyuruh melakukan tapi berkata 'maaf gak bisa apa apa'.
Jadi dimana perjuangannya untuk ada? Untuk menunjukkan tindakanny?
Ucapan? Gak berarti, itu gak nyata.
Seakan akan berkorban? Dengan kata kata 'gak bisa apa apa'? Seakan diminta pengertian lagi? Seakan ada hal yang membuat kamu paling tersiksa?
Liat, banyak cara untuk bisa dilakukan, bukan hanya kata itu yang baiknya dihaturkan.
Cerminan perbuatan yang diperlukan,
yaa jika hati benar benar rela berkorban dan ingin berjuang demi mereka yang kalian sayang.

posted from Bloggeroid

Tuesday 18 November 2014

Aku melihat 2 sosok
Berlari dengan riang diantara sesawahan
Pijakan pematanglah yg mereka andalkan
Dengan sedikit canda dan lawakan
Tp begitu hangat terasakan.
Mereka seakan tak punya beban
Alangkah indah untuk dikenang.
Tak ad keluh yang tersampaikan
Bila hariku seperti layaknya mereka
Akan kuhabiskan hariku
Dengan sahabat seperti sosok yang aku temukan
Teman pelipur lara
Menyingkirkan ribuan risau
Dan menghadirkan sejuta mimpi
Melupakan sendu dunia
Yang terlalu kejam membungkam
Pemandangan ini, 2 sosok itu
Kalian begitu klasik tetapi seakan menarik
Begitu begitu mengingatkan
Ketika sahabat dipertemukan
Menjalani banyakny hari dan pengalaman
Dengan bangga yang bisa diceritakan
Tp sekarang jarak yang dihadirkan
Cuma cerita yang bisa hadir tanpa tatap yang harusnya dirindukan.

posted from Bloggeroid

Sunday 9 November 2014

Tanpa makna

Layu,
Yang seakan tak pernah tersiram.
Itu diibaratkan jika sebuah kembang.
Tapi ini hati, hidup tapi seperti mati
Kosong tanpa isi,
Berharap sesuatu yang tak sesuai
Terlalu jauh dan jenuh
Pengharapan sering kali bertolak,
Timbul balik dengan arah yang membelakangi.
Tertatap akan sebuah kenyataan yang menyesakkan nurani.
Tanpa terpikir jalan yang akan terang.
Menunjukkan sebuah ketenangan.
Bisu,
Yang seakan terlalu hening,
Ribut tetapi terlalu sepi.
Dimana letak kedamaian ini?,
Beku tp diantara genangan,
Tandus diantara kehijauan
Gersang padahal hujan.
Hampa hampa hampa
Kosong akan hati yang tak tersinkronkan dengan perasaan.
Berharap yang tak patut diharap,
Bergantung diakar lapuk, berayun meminta jatuh.
Gelap diantara siang.
Tak mengerti,
Penjelasan seperti apa yang diminta?
Tak tersuguh sebuah kopi manis. Hanya hitam yang memberi pahit.
Kata ini, tanpa sebuah makna!

posted from Bloggeroid

Tuesday 28 October 2014

Sendiri

Sekarang kesendirian terlalu cepat menghampiri
Ketika hari mulai beranjak sunyi
Ketika keramaian digntikan nyenyanyian jangkrik malam
Hempasan perasaan akan kalutnya diri
Tak terbendung, tak tertahan
Tetesan air matapun tak terelakkan
Ketika aku harus dengan sadarnya
Hidup untuk diriku sendiri
Dengan mau tak mau membiasakan mandiri
Tak kan ada yang peduli itu
Kemanapun kau keliling menghampiri
Tak kan ada perhatian itu
Hingga kau bosan sendiri.
Keluh yang kau bisa haturkan
Tapi tak bisa kau ceritakan.
Kemana engkau mau mengadu?
Semua sibuk dengan dirinya
Tak akan bisa kau mengadu
Karena engkau harus membiasakannya.

posted from Bloggeroid

Wednesday 22 October 2014

Siapa?

Siapa yang peduli?
Sakit sendiri.
Siapa yang ada?
Toh aku disini sendiri
Siapa yang selalu hadir?
Mereka hanya lalu lalang tak peduli
Siapa yang mampu memghapus tangis ini?
Yang ada malah yang selalu membuat air mata menetes.
SETIDAKNYA siapa yang say hay?
Nah itu ADA, dan cuma sekedar.
BASA BASI

posted from Bloggeroid

😂

Tak ada yg tau bukaaan?
Ketika menangis dengan kencangny,
Diantara derasny hujan

Dinginny air yang mengguyurpun tak terasa.
Melelehkan hati yang beku karena kecaman

posted from Bloggeroid

Friday 3 October 2014

Dont know

Aku terasa begitu lelah
Ketika stiap hri kejenuhan ku trulang
Dan tak berubah.
Akuu seakan hlang dri jiwa
Jiwa dhulu yg bergirah
jiwa yg akan menemukan dunia
Jiwa yg akan dilihat, dan tak tnggelam
Yg trus ingin bersinar dengan adany aku.
Aku tdak tau ap yg aku akan lakukan.
Skrng aku sepi. Aku kelam
Akuu rapuh.
Prubahan smcam ap yg hrus aku lkukan.
Jiwa spt ap yg aku rindukan
Ap yg aku skrg perbuat?
Aku mngabaikan kbhgianny
Aku mngabaikan keinginan htiku.
Gengsiku menelantarkanku.
Ambisiku kalah dngan ktidakmampuanku.
Air bawa dosa ini. Bwa prasaan aneh ini.
Ukiran kata yg aku buat pun tak terarah. Inilah kta dri setiap makna yg ada.
Yg ingin smua aku ucapkan untuk aku jjurkan.

posted from Bloggeroid

Topeng

Hari ini aku msh takjub dngan kata topeng
Ntah mngapa bnyk mkna yg aku sirat.
Terucap sbuah kata ddlam kalbu
Ksalahanku, topengku.
Aku tak mnjadi aku.
Dak aku dtutupi topeng ku.
Aku tak mncintai adanya kpribadianku
Hnyalah aku yg mnjdi diri baru atas topengku.
Topeng yg mnghlangi aku untuk bebas
Berekspresi sesukaku
Yg tak tkut untuk org lain mngkritikku.
Yg mmpu mnunjukkan inilah aku.
Skrg aku tersmbunyi.
topengku terlalu indah untukku lepaskan.
Terlalu sulit untuk mnnjukkan
Bhwa aku ingin mauku
Bkan aku pd muka topengku.
Ketika aku trasa bersyap hngga lyak untuk terbng
Dan ktika aku dngan diriku trkekeh tak bertman, tak bertopeng tntuny
Sbuah pnyesalan akan atribut ini.
Kepahitan nyta yg mnyiksa diri. Krn mreka disana
Mncintai topeng yg aku gnakan sndiri
bkan aku yg terlhir dngn jwa lain.
Sebuah topeng
Sebuah kemunafikan
Sebuah ancman
Ktika hrus hdup tenang tp bkan diri, atau pnuh kecaman mnjadi dri sndiri